Langsung ke konten utama

Cafe de Slili, Nuansa Kafe Tepi Pantai Ala Bali


Yogyakarta merupakan salah satu tujuan wisata yang paling populer di Indonesia. Kota ini terkenal dengan berbagai tempat wisata menarik yang selalu ditawarkan kepada pengunjungnya. Mulai dari wisata alam, sejarah, modern, religi, hingga kuliner, semuanya ada di Yogyakarta. Salah satunya adalah Cafe De Slili, sebuah kafe dengan nuansa ala Bali di tepi Pantai Slili Gunungkidul. Pantai Slili adalah pantai kecil yang terletak di antara Pantai Krakal dan Pantai Sadranan. Seperti pantai-pantai lainnya di Gunungkidul, Pantai Slili menawarkan pemandangan yang indah dengan pantai yang dikelilingi oleh bukit hijau dan pasir putih yang lembut. Namun, pada akhir tahun 2020, Pantai Slili tiba-tiba menjadi viral karena dibukanya sebuah kafe bernama Cafe De Slili. Kafe ini langsung menjadi sorotan pengunjung karena tidak hanya menawarkan pemandangan indah Pantai Slili, tetapi juga suasana kafe yang indah dan nyaman seperti pantai-pantai di Bali.

Cafe De Slili terletak di Jalan Pantai Krakal, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tepat di sebelah Pantai Sadranan. Jaraknya sekitar 65 km dari Kota Yogyakarta, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam menggunakan kendaraan. Untuk mencapai Cafe De Slili, Anda dapat mengikuti jalur Jalan Jogja-Wonosari. Dari Kota Wonosari, arahkan kendaraan ke selatan mengikuti Jalan Baron. Di pertigaan Pantai Baron, belok kiri menuju Pantai Indrayanti, kemudian terus lurus hingga mencapai pertigaan terminal bus Pantai Sadranan di mana terdapat tugu bertuliskan Pantai Slili. Dari situ, belok kanan sampai mencapai Cafe De Slili yang menjadi tujuan Anda.

Cafe De Slili menyediakan berbagai spot santai bagi pengunjung untuk menikmati keindahan eksotis Pantai Slili. Spot-spot dan desain interior kafe ini sangat modern dan trendi. Bangunannya memiliki bentuk joglo khas rumah adat Jawa dengan desain limasan yang dominan warna putih. Kafe yang menawarkan berbagai pilihan menu dengan dominasi menu barat ini memiliki konsep ruangan terbuka yang langsung menghadap ke pantai, dikelilingi oleh pohon-pohon hijau yang asri dan tebing tinggi di sebelah kanan dan kiri.


Terdapat dua bagian di kafe ini, yaitu bagian luar dan dalam. Bagian luar terdiri dari beberapa spot. Spot pertama adalah gazebo untuk bersantai, kemudian ada meja dengan empat kursi, dan terakhir ada mermaid net bed atau hammock yang terbuat dari jaring-jaring yang digantung menghadap langsung ke pantai. Jadi, Anda dapat memilih spot sesuai keinginan Anda. Hal ini membuat Cafe De Slili sangat nyaman sebagai tempat nongkrong untuk menikmati keindahan pantai dan juga tempat yang Instagramable yang akan mempercantik feed media sosial Anda. Adapun bagian dalam kafe didominasi oleh dinding berwarna putih dan meja serta kursi dengan warna kayu alami. Tempat duduk yang disediakan cukup minimalis dengan empat kursi per meja. Jarak antara meja diatur agar tidak terlalu dekat satu sama lain, sehingga pengunjung merasa nyaman. Lantainya ditutupi oleh karpet hijau yang memberikan kesan alami, yang dipadukan dengan batu alam berwarna putih sebagai pembatas.

Cafe De Slili menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan pengunjung saat berkunjung ke sini. Fasilitas yang disediakan antara lain gazebo, hammock, wi-fi gratis, toilet, tempat ibadah, area pantai terbuka, dan lain sebagainya. Untuk menikmati keindahan pemandangan di Cafe De Slili, Anda dapat memilih spot sesuai selera. Namun, perlu diperhatikan bahwa Cafe De Slili menerapkan aturan minimal pemesanan. Berikut adalah harga dan keterangan untuk setiap spot:

Spot Gazebo:
Biaya sewa gazebo: Rp 100.000
Voucher makanan dan minuman: Rp 200.000

Meja:
Pemesanan minimal: Rp 300.000
Maksimal 3 orang/ meja

Spot Hammock:
Pemesanan minimal: Rp 300.000
Maksimal 2 orang

Adapun untuk jam operasionalnya, Cafe De Slili buka dari pukul 12.00 hingga pukul 19.00 WIB, dengan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berlangsung dari pukul 12.00 hingga pukul 15.00, sedangkan sesi kedua berlangsung dari pukul 16.00 hingga pukul 19.00.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekomendasi Angkringan di Yogyakarta, Cocok Untuk Kuliner Senja!

  Angkringan merupakan salah satu warung makan jalanan yang populer di Yogyakarta. Warung makan ini seringkali menjadi tempat hangout bagi anak muda maupun keluarga di Yogyakarta. Angkringan menawarkan berbagai macam kuliner dengan harga yang terjangkau. Selain itu, angkringan juga memiliki suasana yang unik dan menarik, sehingga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Yogyakarta. Tak heran ada banyak angkringan yang tersebar di setiap sudut Jogja, bahkan sampai membuat kita bingung mau coba yang mana. Tapi jangan khawatir, berikut adalah 5 rekomendasi angkringan populer yang wajib kamu cobain di Yogyakarta! 1. Angkringan Lik Man Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Bisa dibilang, dia adalah pelopor munculnya angkringan-angkringan yang lain. Angkringan Lik Man mulai buka pukul 4 sore hingga 1 malam, berlokasi di Jalan Poncowinatan nomor 7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta.  Kamu bisa memesan be...

Meriahnya Ramadhan, Ini Dia Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Jogja!

  Saat bulan Ramadan tiba, setiap sudut Jogja turut menjadi saksi betapa semaraknya aktivitas berburu takjil. Berbagai varian makanan ringan dan minuman segar tersedia di pinggir jalan dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, ada beberapa tempat yang terkenal dengan suasananya yang meriah dan variasi takjilnya yang berwarna. Berikut beberapa rekomendasi tempat untuk kamu yang ingin merasakan meriahnya suasana berburu takjil di Jogja. 1. Kampung Ramadhan Jogokariyan Kampung Ramadhan Jogokariyan didirikan oleh para penduduk yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan agama. Setiap tahunnya, pasar kaget yang diberi nama Kampung Ramadhan Jogokariyan ini dihadiri oleh banyak pedagang dan pengunjung yang terus meningkat. Kabarnya terakhir, ada sekitar 300 pedagang yang turut meramaikan pasar Ramadhan ini lho! Tak heran, kalau masuk sini bisa sampai bingung mau beli yang mana. Selain pasar, di Kampung Ramadhan Jogokariyan juga disediakan ribuan takji...

Lupis Mbah Satinem, Kelezatan Legendaris Di Sudut Kota Jogja

Salah satu kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta adalah Lupis Mbah Satinem. Lupis merupakan makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ketan yang dikukus dan disajikan dengan gula merah dan kelapa parut. Lupis dengan siraman gula aren buatan Mbah Satinem memang sudah menjadi legenda. Nenek berusia lanjut ini telah menjalani usaha kuliner ini sejak tahun 1963. Lupis lezat hasil karya Mbah Satinem dibuat menggunakan resep turun temurun dari ibunya. Pada awalnya, Mbah Satinem menjajakan lupis dengan cara berkeliling pasar dan menggendong dagangannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap di sudut kota pelajar ini. Cita rasa lupis Mbah Satinem tidak pernah berubah. Mbah Satinem membuat jajanan pasar secara tradisional dengan memasak semua bahan menggunakan kompor kayu. Tidak ada bahan pengawet makanan yang digunakan dalam proses pembuatan lupis ini. Semua bahan dan prosesnya dijaga dengan cermat untuk menjaga kelezatan rasa setiap lupis yang ...