Langsung ke konten utama

Mencicipi Sego Welut Mbak Surani, Kuliner Legendaris Godean Jogja


Kuliner Yogyakarta sangat diidamkan di Indonesia. Bukan hanya saat siang hari, tetapi ketika malam tiba, banyak tempat makan yang buka dan siap memanjakan penikmat kuliner. Mulai dari pusat kota hingga sudut kota, terdapat beragam kuliner legendaris yang harus dicoba saat mengunjungi kota ini. Salah satunya terletak di daerah Godean, Sleman. Daerah ini terkenal sebagai salah satu pusat oleh-oleh kripik belut di Jogja.

Di malam hari, daerah ini populer dengan kuliner yang memiliki cita rasa khas. Salah satu yang terkenal adalah sego welut atau nasi belut. Meskipun sebagian orang tidak tertarik, belut dapat menjadi hidangan yang sangat lezat jika diolah dengan baik. Belut adalah jenis ikan yang banyak ditemukan di rawa-rawa dan sawah serta memangsa hewan kecil. Belut memiliki ciri khas yang berbeda dari ikan lainnya, yaitu tidak memiliki sisik dan sirip, tetapi tubuhnya licin ketika dipegang.

Salah satu Sego Walut yang terkenal di Jogja adalah Sego Welut Mbak Surani, kuliner legendaris yang sudah ada sejak tahun 1946. Kuliner ini terletak di Jalan Godean km 10, Sidoagung, Godean, Sleman. Tempat ini mudah ditemukan. Dari Tugu Yogyakarta, kamu dapat menuju Jalan Godean ke barat. Mungkin akan memakan waktu sekitar 20 menit jika jalanan tidak terlalu ramai. Setelah sampai di Pasar Godean, perhatikan sisi kiri jalan karena tempat ini berada di seberang pasar atau sebelum lampu merah. Untuk menikmati kelezatan Sego Welut Mbak Surani, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 15.000 per porsinya. 

Tempat penjualan ini sebenarnya adalah lahan parkir orang-orang yang beraktivitas di pasar pada siang hari. Tempat ini berkonsep sederhana, dengan duduk lesehan menggunakan tikar, dan pencahayaan yang relatif kurang. Meskipun hanya berlokasi di lahan parkir, tempat makan ini selalu ramai dengan pembeli. Bukan hanya dari daerah sekitar, tetapi juga banyak pelanggan dari luar kota yang datang untuk mencicipi nasi belut ini, baik dibungkus atau dimakan di tempat.

Selain itu, kamu juga dapat memilih menu lain seperti gudeg, lele goreng, aneka lauk, sayuran, dan yang menjadi unggulan adalah mangut belut. Mangut adalah salah satu masakan Jawa yang khas dengan kuah santan yang pedas dan gurih. Kuahnya berwarna merah karena menggunakan cabai merah besar yang dihaluskan. Kombinasi cabai hijau, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah membuat mangut belut ini menggugah selera. Mengenai rasa, masakan ini sudah disesuaikan dengan permintaan pelanggan. 

Belut yang digunakan didapatkan dari pedagang langganan. Meskipun daerah ini merupakan pusat belut, terkadang Surani kesulitan mendapatkan belut sebagai bahan masakan. Terutama saat musim kemarau seperti sekarang, belut sulit ditemukan. Bahkan, Surani pernah mengalami kehabisan stok belut karena tidak ada kiriman dari pedagang. Jadi, jika kamu berkunjung ke Yogyakarta, tidak ada salahnya mampir ke lesehan Sego Welut Mbak Surani ini. Jika ingin berkunjung ke tempat ini, pastikan Anda datang sekitar pukul 9 hingga 11 malam ya. Jangan sampai kehabisan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekomendasi Angkringan di Yogyakarta, Cocok Untuk Kuliner Senja!

  Angkringan merupakan salah satu warung makan jalanan yang populer di Yogyakarta. Warung makan ini seringkali menjadi tempat hangout bagi anak muda maupun keluarga di Yogyakarta. Angkringan menawarkan berbagai macam kuliner dengan harga yang terjangkau. Selain itu, angkringan juga memiliki suasana yang unik dan menarik, sehingga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Yogyakarta. Tak heran ada banyak angkringan yang tersebar di setiap sudut Jogja, bahkan sampai membuat kita bingung mau coba yang mana. Tapi jangan khawatir, berikut adalah 5 rekomendasi angkringan populer yang wajib kamu cobain di Yogyakarta! 1. Angkringan Lik Man Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Bisa dibilang, dia adalah pelopor munculnya angkringan-angkringan yang lain. Angkringan Lik Man mulai buka pukul 4 sore hingga 1 malam, berlokasi di Jalan Poncowinatan nomor 7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta.  Kamu bisa memesan be...

Meriahnya Ramadhan, Ini Dia Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Jogja!

  Saat bulan Ramadan tiba, setiap sudut Jogja turut menjadi saksi betapa semaraknya aktivitas berburu takjil. Berbagai varian makanan ringan dan minuman segar tersedia di pinggir jalan dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, ada beberapa tempat yang terkenal dengan suasananya yang meriah dan variasi takjilnya yang berwarna. Berikut beberapa rekomendasi tempat untuk kamu yang ingin merasakan meriahnya suasana berburu takjil di Jogja. 1. Kampung Ramadhan Jogokariyan Kampung Ramadhan Jogokariyan didirikan oleh para penduduk yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan agama. Setiap tahunnya, pasar kaget yang diberi nama Kampung Ramadhan Jogokariyan ini dihadiri oleh banyak pedagang dan pengunjung yang terus meningkat. Kabarnya terakhir, ada sekitar 300 pedagang yang turut meramaikan pasar Ramadhan ini lho! Tak heran, kalau masuk sini bisa sampai bingung mau beli yang mana. Selain pasar, di Kampung Ramadhan Jogokariyan juga disediakan ribuan takji...

Lupis Mbah Satinem, Kelezatan Legendaris Di Sudut Kota Jogja

Salah satu kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta adalah Lupis Mbah Satinem. Lupis merupakan makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ketan yang dikukus dan disajikan dengan gula merah dan kelapa parut. Lupis dengan siraman gula aren buatan Mbah Satinem memang sudah menjadi legenda. Nenek berusia lanjut ini telah menjalani usaha kuliner ini sejak tahun 1963. Lupis lezat hasil karya Mbah Satinem dibuat menggunakan resep turun temurun dari ibunya. Pada awalnya, Mbah Satinem menjajakan lupis dengan cara berkeliling pasar dan menggendong dagangannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap di sudut kota pelajar ini. Cita rasa lupis Mbah Satinem tidak pernah berubah. Mbah Satinem membuat jajanan pasar secara tradisional dengan memasak semua bahan menggunakan kompor kayu. Tidak ada bahan pengawet makanan yang digunakan dalam proses pembuatan lupis ini. Semua bahan dan prosesnya dijaga dengan cermat untuk menjaga kelezatan rasa setiap lupis yang ...