Langsung ke konten utama

Kue Geplak, Oleh-Oleh Khas Bantul Jogja

 

Ngomongin kuliner Jogja memang tidak ada habisnya. Apalagi kalo udah ngomongin makanan manis, wahh sudah pasti jadi favorit masyarakat Jogja nih. Begitu juga dengan makanan yang satu ini. Kue Geplak. Ini merupakan salah satu makanan ringan khas daerah Bantul, Yogyakarta. Geplak terbuat dari parutan kelapa dan gula merah atau gula pasir. Pengemasan Geplak biasanya menggunakan ‘besek’ yang terbuat dari anyaman bamboo. Ciri khas kue Geplak adalah bentuknya yang bulat dan warnanya yang beragam seperti pelangi. Bentuknya yang unik dan rasanya yang khas membuat Geplak banyak digemari oleh masyarakat, tidak hanya orang Jogja saja. Sehingga tak heran kue Geplak menjadi salah satu mascot makanan dari kabupaten di selatan kota Jogja hingga sering dicari oleh banyak orang untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.

Geplak sudah ada sejak zaman kolonial Belanda lho! Saat itu, lahan di daerah Bantul banyak ditanami Tebu. Ada sekitar 6 Pabrik gula yang beroperasi saat itu, satu-satunya yang masih aktif hingga sekarang adalah pabrik gula Madukismo yang pada awal Indonesia berdiri merupakan pabrik gula terbesar di Asia Tenggara. Secara geografis, Bantul berada di dataran rendah sehingga sangat cocok untuk ditanami kelapa. Melimpahnya bahan baku kelapa dan tebu membuat masyarakat saat itu membuat makanan yang akhirnya dinamakan sebagai Geplak. Awalnya, masyarakat Bantul menjadikan Geplak sebagai makanan utama pengganti beras. Hal ini lagi-lagi dikarenakan melimpahnya kelapa dan tebu di sana.

Namun seiring perkembangan zaman, Geplak bergeser menjadi makanan khas yang menjadi oleh-oleh khas Bantul. Masyarakat juga sempat memodifikasi makanan ini agar semakin menarik untuk dicicipi kalangan luas. Geplak yang awalnya hanya memiliki dua warna, yaitu putih jika menggunakan gula pasir dan coklat jika menggunakan gula jawa. maka warnanya akan coklat. Sementara Geplak sekarang bervariasi mulai dari berwarna merah, kuning, putih, hijau, dan lain sebagainya. Geplak saat ini juga tidak hanya sekedar manis gurih saja, namun juga memiliki berbagai varian rasa seperti durian, stroberi, coklat, dan lain-lain.

Untuk penghasil kue Geplak di Bantul sendiri berada di Dusun Piring dan Dusun Jonggrangan. Adapun untuk rekomendasi toko, anda dapat mencoba untuk mampir ke toko Geplak Widodo dan Geplak Mbok Tumbuk. Meskipun sebenarnya juga tidak perlu khawatir karena Geplak juga sudah banyak tersebar di berbagai pusat keramaian atau oleh-oleh di kota Jogja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekomendasi Angkringan di Yogyakarta, Cocok Untuk Kuliner Senja!

  Angkringan merupakan salah satu warung makan jalanan yang populer di Yogyakarta. Warung makan ini seringkali menjadi tempat hangout bagi anak muda maupun keluarga di Yogyakarta. Angkringan menawarkan berbagai macam kuliner dengan harga yang terjangkau. Selain itu, angkringan juga memiliki suasana yang unik dan menarik, sehingga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Yogyakarta. Tak heran ada banyak angkringan yang tersebar di setiap sudut Jogja, bahkan sampai membuat kita bingung mau coba yang mana. Tapi jangan khawatir, berikut adalah 5 rekomendasi angkringan populer yang wajib kamu cobain di Yogyakarta! 1. Angkringan Lik Man Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Bisa dibilang, dia adalah pelopor munculnya angkringan-angkringan yang lain. Angkringan Lik Man mulai buka pukul 4 sore hingga 1 malam, berlokasi di Jalan Poncowinatan nomor 7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta.  Kamu bisa memesan be...

Meriahnya Ramadhan, Ini Dia Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Jogja!

  Saat bulan Ramadan tiba, setiap sudut Jogja turut menjadi saksi betapa semaraknya aktivitas berburu takjil. Berbagai varian makanan ringan dan minuman segar tersedia di pinggir jalan dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, ada beberapa tempat yang terkenal dengan suasananya yang meriah dan variasi takjilnya yang berwarna. Berikut beberapa rekomendasi tempat untuk kamu yang ingin merasakan meriahnya suasana berburu takjil di Jogja. 1. Kampung Ramadhan Jogokariyan Kampung Ramadhan Jogokariyan didirikan oleh para penduduk yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan agama. Setiap tahunnya, pasar kaget yang diberi nama Kampung Ramadhan Jogokariyan ini dihadiri oleh banyak pedagang dan pengunjung yang terus meningkat. Kabarnya terakhir, ada sekitar 300 pedagang yang turut meramaikan pasar Ramadhan ini lho! Tak heran, kalau masuk sini bisa sampai bingung mau beli yang mana. Selain pasar, di Kampung Ramadhan Jogokariyan juga disediakan ribuan takji...

Lupis Mbah Satinem, Kelezatan Legendaris Di Sudut Kota Jogja

Salah satu kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta adalah Lupis Mbah Satinem. Lupis merupakan makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ketan yang dikukus dan disajikan dengan gula merah dan kelapa parut. Lupis dengan siraman gula aren buatan Mbah Satinem memang sudah menjadi legenda. Nenek berusia lanjut ini telah menjalani usaha kuliner ini sejak tahun 1963. Lupis lezat hasil karya Mbah Satinem dibuat menggunakan resep turun temurun dari ibunya. Pada awalnya, Mbah Satinem menjajakan lupis dengan cara berkeliling pasar dan menggendong dagangannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap di sudut kota pelajar ini. Cita rasa lupis Mbah Satinem tidak pernah berubah. Mbah Satinem membuat jajanan pasar secara tradisional dengan memasak semua bahan menggunakan kompor kayu. Tidak ada bahan pengawet makanan yang digunakan dalam proses pembuatan lupis ini. Semua bahan dan prosesnya dijaga dengan cermat untuk menjaga kelezatan rasa setiap lupis yang ...