Langsung ke konten utama

Mengenal Tiwul, Kuliner Khas Gunungkidul Jogja

 


Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya dan kuliner di Indonesia, memiliki beragam makanan lezat yang menggugah selera. Salah satu kuliner khas yang sangat terkenal di Yogyakarta, khususnya di daerah Gunungkidul, adalah tiwul. Tiwul adalah makanan tradisional yang terbuat dari singkong atau ubi kayu yang dikeringkan dan diolah menjadi bubur kasar yang kenyal. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahap yang panjang, dimulai dari pengupasan, pemarutan, perendaman, hingga pengeringan. Singkong atau ubi kayu yang telah dikupas kemudian dihaluskan atau diparut dan direndam dalam air selama beberapa jam. Setelah itu, adonan singkong atau ubi kayu yang telah direndam dikeringkan secara tradisional dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari atau dengan cara dipanggang. Tiwul memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang khas. Ketika dikonsumsi, tiwul memiliki rasa gurih yang lezat dan sedikit manis. Rasanya yang unik membuat tiwul menjadi hidangan yang banyak disukai oleh masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul. Selain itu, tiwul juga memiliki nilai gizi yang tinggi karena kaya akan karbohidrat dan serat, sehingga dapat memberikan energi yang cukup dan membantu melancarkan sistem pencernaan.

Tiwul dapat disajikan dalam berbagai variasi hidangan. Salah satu hidangan populer yang menggunakan tiwul adalah "tiwul goreng". Tiwul yang telah dikeringkan kemudian digoreng hingga berwarna kecokelatan dan renyah. Hidangan ini biasanya disajikan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, ikan goreng, atau sambal terasi. Tiwul goreng memiliki tekstur yang renyah di luar namun tetap kenyal di dalamnya, memberikan sensasi yang unik ketika dikonsumsi. Kelezatan tiwul goreng menjadikannya sebagai camilan yang sangat populer di kalangan masyarakat Yogyakarta. Selain tiwul goreng, ada juga hidangan lain yang menggunakan tiwul sebagai bahan utama, seperti "tiwul ayam" dan "tiwul gepuk". Tiwul ayam adalah hidangan yang terdiri dari tiwul yang disajikan dengan ayam yang dimasak dengan bumbu khas. Ayam yang diolah dengan bumbu rempah-rempah ini memiliki rasa yang lezat dan aromanya yang menggugah selera. Sementara itu, tiwul gepuk adalah hidangan yang terdiri dari tiwul yang disajikan dengan daging sapi yang dimasak dengan bumbu khas. Daging sapi yang empuk dan bumbu yang kaya rasa membuat hidangan ini menjadi favorit bagi pecinta daging.


Selain hidangan utama, tiwul juga dapat dijadikan sebagai bahan dalam hidangan penutup atau makanan ringan. Salah satu hidangan penutup yang menggunakan tiwul adalah "tiwul kelapa". Tiwul yang diolah dengan kelapa parut dan gula kelapa memberikan rasa manis yang lezat. Hidangan ini biasanya disajikan sebagai pencuci mulut setelah makan, atau sebagai camilan ringan di sore hari. Kelezatan tiwul kelapa membuatnya menjadi hidangan yang cocok dinikmati saat bersantai atau sebagai makanan penutup setelah makan. Tiwul bukan hanya sekadar makanan lezat, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya dan identitas Gunungkidul, Yogyakarta. Proses pembuatan tiwul masih dilakukan secara tradisional oleh para pengrajin lokal. Mereka menjaga keaslian dan kualitas tiwul dengan mengikuti resep turun temurun yang telah ada selama bertahun-tahun. Proses pengeringan tiwul dengan sinar matahari atau panggangan menggunakan tungku kayu memberikan aroma khas yang tidak dapat ditiru oleh metode modern. Keunikan dan keaslian proses pembuatan tiwul inilah yang membuatnya menjadi makanan tradisional yang dihargai dan dijaga kelestariannya.

Tidak hanya lezat dan unik, tiwul juga menjadi simbol kebersamaan dan kerukunan masyarakat Gunungkidul. Masyarakat sering kali membuat tiwul secara gotong-royong, di mana semua anggota keluarga atau tetangga saling membantu dalam proses pembuatannya. Hal ini menciptakan ikatan sosial yang kuat antara masyarakat dan menjadi momen yang membawa kegembiraan dan kehangatan. Tiwul telah menjadi bagian tak terpisahkan dari acara-acara tradisional dan perayaan di Gunungkidul, seperti saat pernikahan, selamatan, atau acara adat lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, tiwul semakin mendapatkan perhatian dan pengakuan di tingkat nasional dan internasional. Pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait telah berupaya untuk mempromosikan tiwul sebagai salah satu kuliner khas yang harus dicoba ketika mengunjungi Yogyakarta. Acara-acara seperti festival makanan tradisional dan pameran kuliner seringkali memasukkan tiwul sebagai salah satu hidangan yang ditampilkan dan dipromosikan kepada wisatawan.

Tiwul, dengan kelezatan dan keunikan rasanya, telah menjadi salah satu kuliner khas yang paling dicari dan diingat ketika berkunjung ke Gunungkidul, Yogyakarta. Baik sebagai hidangan utama, makanan ringan, atau hidangan penutup, tiwul menawarkan kenikmatan gastronomi yang tiada tara. Dengan kehadiran tiwul, kita dapat merasakan cita rasa khas dan kehangatan budaya Jawa yang ada di Yogyakarta, serta menikmati warisan kuliner yang tak ternilai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekomendasi Angkringan di Yogyakarta, Cocok Untuk Kuliner Senja!

  Angkringan merupakan salah satu warung makan jalanan yang populer di Yogyakarta. Warung makan ini seringkali menjadi tempat hangout bagi anak muda maupun keluarga di Yogyakarta. Angkringan menawarkan berbagai macam kuliner dengan harga yang terjangkau. Selain itu, angkringan juga memiliki suasana yang unik dan menarik, sehingga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Yogyakarta. Tak heran ada banyak angkringan yang tersebar di setiap sudut Jogja, bahkan sampai membuat kita bingung mau coba yang mana. Tapi jangan khawatir, berikut adalah 5 rekomendasi angkringan populer yang wajib kamu cobain di Yogyakarta! 1. Angkringan Lik Man Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Bisa dibilang, dia adalah pelopor munculnya angkringan-angkringan yang lain. Angkringan Lik Man mulai buka pukul 4 sore hingga 1 malam, berlokasi di Jalan Poncowinatan nomor 7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta.  Kamu bisa memesan be...

Meriahnya Ramadhan, Ini Dia Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Jogja!

  Saat bulan Ramadan tiba, setiap sudut Jogja turut menjadi saksi betapa semaraknya aktivitas berburu takjil. Berbagai varian makanan ringan dan minuman segar tersedia di pinggir jalan dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, ada beberapa tempat yang terkenal dengan suasananya yang meriah dan variasi takjilnya yang berwarna. Berikut beberapa rekomendasi tempat untuk kamu yang ingin merasakan meriahnya suasana berburu takjil di Jogja. 1. Kampung Ramadhan Jogokariyan Kampung Ramadhan Jogokariyan didirikan oleh para penduduk yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan agama. Setiap tahunnya, pasar kaget yang diberi nama Kampung Ramadhan Jogokariyan ini dihadiri oleh banyak pedagang dan pengunjung yang terus meningkat. Kabarnya terakhir, ada sekitar 300 pedagang yang turut meramaikan pasar Ramadhan ini lho! Tak heran, kalau masuk sini bisa sampai bingung mau beli yang mana. Selain pasar, di Kampung Ramadhan Jogokariyan juga disediakan ribuan takji...

Lupis Mbah Satinem, Kelezatan Legendaris Di Sudut Kota Jogja

Salah satu kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta adalah Lupis Mbah Satinem. Lupis merupakan makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ketan yang dikukus dan disajikan dengan gula merah dan kelapa parut. Lupis dengan siraman gula aren buatan Mbah Satinem memang sudah menjadi legenda. Nenek berusia lanjut ini telah menjalani usaha kuliner ini sejak tahun 1963. Lupis lezat hasil karya Mbah Satinem dibuat menggunakan resep turun temurun dari ibunya. Pada awalnya, Mbah Satinem menjajakan lupis dengan cara berkeliling pasar dan menggendong dagangannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap di sudut kota pelajar ini. Cita rasa lupis Mbah Satinem tidak pernah berubah. Mbah Satinem membuat jajanan pasar secara tradisional dengan memasak semua bahan menggunakan kompor kayu. Tidak ada bahan pengawet makanan yang digunakan dalam proses pembuatan lupis ini. Semua bahan dan prosesnya dijaga dengan cermat untuk menjaga kelezatan rasa setiap lupis yang ...