Langsung ke konten utama

Titik Nol Jogja yang Memanjakan Mata

 

Kamu pasti sudah tidak asing dengan gambar di atas bukan? Ya, itu adalah titik nol Jogja atau lebih tepatnya titik nol kilometer Kota Yogyakarta yang merupakan sebuah titik yang menjadi patokan penentu jarak antar daerah di Yogyakarta maupun daerah lain di luar Yogyakarta. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa titik nol kilometer berada di Keraton atau Tugu Yogyakarta. Padahal lokasi sebenarnya adalah di sepanjang jalan dari Alun-Alun Utara sampai Ngejaman di bagian ujung selatan Malioboro. Namun tempat ini juga menjadi destinasi menarik selain Malioboro lho! Tak heran, tempat ini selalu ramai oleh pengunjung setiap harinya baik untuk berfoto maupun sekedar duduk menikmati suasana kota. Terlebih di malam hari yang membuat tempat ini menjadi lebih cantik karena city light-nya. Terus apalagi hal yang menarik ya? Simak selengkapnya yuk!

Ketika mengunjungi titik nol Jogja, kamu akan menemukan area pedestrian yang luas dan lengkap dengan kursi-kursi tamannya. Sangat cocok untuk menjadi tempat bersantai. Terlebih kamu bisa sambil melihat bangunan-bangunan kuno peninggalan zaman Belanda yang besar dan kokoh, biasa disebut sebagai loji. Gedung-gedung tersebut beraksitektur art deco, khas gaya Eropa kuno. Sebagian besar memang sudah direnovasi, tapi semua landmark Kota Yogyakarta ini tidak berubah dari bentuk aslinya. Kemudian di sebelah selatan terdapat gedung Bank Indonesia, Kantor Pos, dan gedung BNI 46 yang mengapit jalan menuju kraton. Sementara di sebelah utara kamu akan menemukan Istana Gedung Agung, Malioboro, Benteng Vredenburg, dan juga Monumen Serangan Umum 1 Maret. Jadi bisa dibilang, titik nol Jogja merupakan tempat wisata bersejarah yang menarik dan tentu saja aesthetic! Kalo kamu tertarik dengan sejarah singkat titik nol Jogja, bisa klik link ini ya! Sejarah Titik Nol Jogja 

Letaknya yang strategis dan dekat dengan banyak destinasi wisata lainnya, titik nol Jogja menjadi kawasan ikonik yang dipilih para pengunjung untuk nongkrong menikmati Jogja yang menawan. Tak perlu khawatir, karena tempat-tempat kuliner maupun karya seni di sini siap menemani kamu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekomendasi Angkringan di Yogyakarta, Cocok Untuk Kuliner Senja!

  Angkringan merupakan salah satu warung makan jalanan yang populer di Yogyakarta. Warung makan ini seringkali menjadi tempat hangout bagi anak muda maupun keluarga di Yogyakarta. Angkringan menawarkan berbagai macam kuliner dengan harga yang terjangkau. Selain itu, angkringan juga memiliki suasana yang unik dan menarik, sehingga menjadi salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika berada di Yogyakarta. Tak heran ada banyak angkringan yang tersebar di setiap sudut Jogja, bahkan sampai membuat kita bingung mau coba yang mana. Tapi jangan khawatir, berikut adalah 5 rekomendasi angkringan populer yang wajib kamu cobain di Yogyakarta! 1. Angkringan Lik Man Angkringan Lik Man merupakan angkringan legendaris di Yogyakarta yang sudah ada sejak tahun 1950-an. Bisa dibilang, dia adalah pelopor munculnya angkringan-angkringan yang lain. Angkringan Lik Man mulai buka pukul 4 sore hingga 1 malam, berlokasi di Jalan Poncowinatan nomor 7, Gowongan, Jetis, Yogyakarta.  Kamu bisa memesan bermacam mi

Meriahnya Ramadhan, Ini Dia Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Jogja!

  Saat bulan Ramadan tiba, setiap sudut Jogja turut menjadi saksi betapa semaraknya aktivitas berburu takjil. Berbagai varian makanan ringan dan minuman segar tersedia di pinggir jalan dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, di antara banyaknya pilihan tersebut, ada beberapa tempat yang terkenal dengan suasananya yang meriah dan variasi takjilnya yang berwarna. Berikut beberapa rekomendasi tempat untuk kamu yang ingin merasakan meriahnya suasana berburu takjil di Jogja. 1. Kampung Ramadhan Jogokariyan Kampung Ramadhan Jogokariyan didirikan oleh para penduduk yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan agama. Setiap tahunnya, pasar kaget yang diberi nama Kampung Ramadhan Jogokariyan ini dihadiri oleh banyak pedagang dan pengunjung yang terus meningkat. Kabarnya terakhir, ada sekitar 300 pedagang yang turut meramaikan pasar Ramadhan ini lho! Tak heran, kalau masuk sini bisa sampai bingung mau beli yang mana. Selain pasar, di Kampung Ramadhan Jogokariyan juga disediakan ribuan takjil gr

Lupis Mbah Satinem, Kelezatan Legendaris Di Sudut Kota Jogja

Salah satu kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Yogyakarta adalah Lupis Mbah Satinem. Lupis merupakan makanan tradisional khas Jawa yang terbuat dari ketan yang dikukus dan disajikan dengan gula merah dan kelapa parut. Lupis dengan siraman gula aren buatan Mbah Satinem memang sudah menjadi legenda. Nenek berusia lanjut ini telah menjalani usaha kuliner ini sejak tahun 1963. Lupis lezat hasil karya Mbah Satinem dibuat menggunakan resep turun temurun dari ibunya. Pada awalnya, Mbah Satinem menjajakan lupis dengan cara berkeliling pasar dan menggendong dagangannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menetap di sudut kota pelajar ini. Cita rasa lupis Mbah Satinem tidak pernah berubah. Mbah Satinem membuat jajanan pasar secara tradisional dengan memasak semua bahan menggunakan kompor kayu. Tidak ada bahan pengawet makanan yang digunakan dalam proses pembuatan lupis ini. Semua bahan dan prosesnya dijaga dengan cermat untuk menjaga kelezatan rasa setiap lupis yang